Mahasiswa Pengairan Raih Juara I dan Juara II Pada Ajang LKTIN CIP 2019
[vc_row][vc_column][vc_column_text]
Dua tim delegasi dari Teknik Pengairan berhasil lolos 5 besar finalis LKTIN Civil in Progessive 2019 yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Makassar. Babak final berlangsung pada tanggal 04-09 Maret 2019 bertempat di Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar. Selama berada di Makassar, para delegasi mengikuti rangkaian kegiatan Civil in Progessive, antara lain : seminar internasional, talkshow dan expo, presentasi lomba kategori LKTI dan kategori Bendungan, serta kegiatan Civil Care.
Tim Kamandalu-64 berhasil meraih Juara I dalam Kategori LKTIN. Tim ini terdiri dari Harjuna Arif Purwanto (P16), Rully Eka Putri (P16), dan Dwi Khairani (P16). Tim yang beranggotakan 3 mahasiswa angkatan 2016 ini membuat karya dengan judul “Inovasi Drainase SUDS dengan Metode TIRTAWEDA (Treebox Detention, Rainwater Harvesting, Infiltration Wells and Drainage)” dengan dibimbing Dr. Sumiadi, ST., MT..
Tim Kamandalu mengangkat permasalahan banjir yang selalu berulang serta peningkatan frekuensi dan durasi banjir pada setiap tahunnya, namun belum ada penerapan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Inovasi tim ini adalah dengan penerapan sistem drainase berwawasan lingkungan khususnya di Kabupaten Indramayu, yaitu dengan metode TIRTAWEDA.
“Secara garis besar metode ini mengkombinasikan sistem treebox detention dan underground sand filter (parit infiltrasi) untuk zona jalan, serta rainwater harvesting (pemanenan air hujan) dan sumur resapan untuk zona permukiman. Diharapkan dengan diterapkannya metode ini mampu mencegah terjadinya banjir, sehingga meningkatkan kenyamanan penduduk.” ungkap Rully.
Sementara tim lainnya, yakni Tim Avanger-64 berhasil meraih Juara II dalam Kategori LKTIN. Tim ini terdiri dari Brigitta Vidia M (P17), Astari (P17) dan Yunita Ayu S (P17). Tim yang beranggotakan 3 mahasiswa angkatan 2017 ini membuat karya dengan judul “Inovasi Drainase SUDS dengan Metode BAPER SEKOTA (Bak Pengontrol Drainase Perkotaan dan Tanki Penampung)” dibimbing oleh Dr. Eng. Donny Harisuseno, ST., MT. .
Ide yang diusulkan adalah untuk mengurangi adanya limbah greywater sehingga dapat dimanfaatkan sebagai air baku. Secara sederhana, cara kerjanya air akan disaring menggunakan filter, lalu mengurangi kadar fosfat, detergen pada air menggunakan tanaman air. Inovasi tim ini menonjolkan sistem drainase yang berkelanjutan. Dengan inovasi ini kami ingin dapat mengurangi greywater sehingga air dapat dimanfaatkan kembali untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Harapan kedua tim tersebut setelah mengikuti lomba agar inovasi-inovasi mereka dapat menjadi solusi yang tepat untuk mereduksi banjir dan genangan di Indonesia, serta menjadi motivasi agar bisa terus berprestasi.
(RRP)
[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]